Rabu, 25 Mei 2011

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. W DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF

A. PENGKAJIAN

Hari, Tanggal: Selasa, 1 juni 2004 Jam: 13.30 WIB Oleh: Suhartanto

1. Identitas Pasien

a. Nama : Ny. W

b. Umur : 90 th

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Pendidikan : Tidak sekolah

e. Agama : Islam

f. Suku : Jawa

g. Status Perkawinan : Janda

2. Derajat Kesehatan

a. Keluhan sakit yang dirasakan

Ny. W mengatakan,” Saya itu rasanya sakit seperti kesemutan, kemeng pada bagian kaki saya. Pada bagian pinggang juga”.

1) Penyebab

Ny. W tidak pernah melakukan latihan pergerakkan untuk otot dan sendi. Ny. W mengatakan,” Saya itu tidak pernah berolahraga paling nyapu halaman”.

2) Kualitas

Rasa sakit yang dirasakan oleh Ny. W berupa rasa nyeri berdenyut dan kesemutan.

3) Region

Rasa nyeri mulai pinggang sampai dengan kedua kaki.

4) Derajat

Ny. W masih dapat melakukan aktivitas dan istirahat, skala nyeri 4 (sedang).

5) Waktu

Biasanya nyeri muncul pada saat pagi hari setelah bangun tidur dan sore hari setelah mandi. Ny. W mengatakan,” Nyerinya itu bisa pagi habis bangun tidur kadang-kadang sore hari habis mandi, tidak tentu”.

b. Riwayat penyakit dahulu

Ny. W belum pernah menderita penyakit yang berat yang memerlukan mondok di rumah sakit. Sakit yang biasa diderita adalah pusing, batuk, dan pilek. Pertama kali yang dilakukan adalah membeli obat diwarung jika tidak sembuh baru ke puskesmas.

c. Pola kebiasaan

1) Makan dan minum

Ny. W mengatakan,” Saya makan kadang-kadang 2 kali atau 3 kali sehari tergantung nafsu makan”. Makanan yang dikonsumsi bervariasi meliputi; sumber zat tenaga (nasi), zat pembangun (sayuran dan lauk pauk tahu, tempe), tidak pernah minum susu dan jarang makan buah-buahan. Ny. W tidak mau makan ikan dan daging dengan alasan tidak senang dengan baunya dan mahal. Makanan dimasak sendiri di dapur, dan Ny. W masih dapat melakukan semuanya sendiri tanpa harus dibantu.

Dalam sehari rata-rata Ny. W minum tiga gelas sehari. Ny. W mengatakan,” Kalau minum paling tiga gelas sehari dengan air putih, saya jarang minum air teh”.

2) Eliminasi

a) Buang air kecil sehari 3 kali dengan jumlah sedikit. Warna urine kuning dan tidak tampak adanya darah dalam urine. Ny. W mengatakan,” Kalau buang air kecil sehari paling tiga kali, sedangkan buang air besar sehari sekali”.

b) Buang air besar sehari sekali, konsistensinya kadang keras kadang lunak, jumlah sedikit dan tidak ada darah atau lendir pada faeces.

Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri oleh Ny. W tanpa bantuan orang lain di kamar mandi dan jamban (jenis leher angsa) milik sendiri yang terletak di belakang rumah.

3) Toileting

a) Mandi

Ny. W menyatakan mandi 2 kali sehari pagi dan sore

menggunakan sabun mandi. Kegiatan ini juga dilakukan dengan mandiri.

b) Gosok gigi

Sehari dua kali dengan pasta gigi dan dilakukan sendiri tanpa bantuan.

c) Mencuci rambut

Rutin seminggu sekali menggunakan sampo.

d) Memotong kuku

Ny. W mengatakan,” Saya potong kuku saya seminggu sekali dengan pisau”.

e) Berpakaian dan berhias

Memakai sendiri tanpa bantuan, pakaian tampak serasi dengan memakai kebaya. Penampilan kurang rapi (habis bangun tidur).

4) Istirahat tidur

Biasanya tidur malam mulai jam 20.00 WIB, Ny. W mengatakan,” Biasanya saya tidur malam mulai jam 20.00 sampai jam 01.00 atau jam 03.00 saya bangun kemudian habis subuh saya tidur lagi bangun jam 07.00”. Kalau siang Ny. W sering beristirahat di dalam rumahnya atau diluar rumah. Saat kunjungan Ny. W sedang tiduran di dalam kamar. Selama tidur tidak ada perasaan yang mengganggu dan pada saat bangun tidur tubuh rasanya segar. Ny. W merasa cukup puas dengan pola dan kebutuhan tidurnya selama ini.

5) Aktivitas

a) Kegiatan fisik

Ny. W mengatakan,” Saya tidak pernah berolah raga, paling nyapu”.

Keluarga mengatakan,” Ibu tidak pernah mau jalan-jalan pagi, dingin katanya”.

b) Mobilitas di tempat tidur

Ny. W dapat melakukan mobilitas di tempat tidur secara mandiri.

c) Kemampuan berpindah

Kemampuan berpindah masih dapat dilakukan secara mandiri. Ny. W mengatakan,” Saya itu sudah tidak mampu jalan jauh. Ini kedua kaki saya kemeng, kesemutan, rasanya cekot-cekot sampai ke pinggang”. Ny. W tampak dapat berjalan tapi sempoyongan, berjalan tidak dapat lurus.

d) Kemampuan ambulasi dan ROM

Kemampuan ROM pada ekstremitas bawah sampai pinggang, dan leher mengalami penurunan karena adanya sensasi nyeri pada sendi dan otot di daerah tersebut. Kekuatan otot 5/5 5/5.

d. Psikososial

1) Hubungan sosial

Ny. W mengatakan,” Kalau ada masalah seperti anak bertengkar saya bicarakan dengan anak tertua saya Tentrem”. Orang paling berarti sekarang juga sebagai tempat mengadu, tempat bicara, tempat minta bantuan adalah anak pertama. Ny. W tidak mengikuti salah satu kegiatan di masyarakat dengan alasan sudah tua.

2) Konsep diri

1) Gambaran diri

Ny. W menganggap semua bagian tubuhnya baik tidak ada yang tidak disukai. Ny. W mengatakan,” Saya merasa saya sudah sempurna seperti ini”.

2) Identitas diri

Ny. W menyatakan sudah puas dengan keadaannya yang sekarang dan merasa tidak perlu menyesalkan yang sudah terjadi.

3) Peran diri

Ny. W sekarang berperan sebagai ibu dan nenek yang diharapkan oleh keluarganya dapat menjadi “orang tua” tempat meminta nasehat dan petunjuk. Ny. W menyadari hal tersebut dan merasa perannya selama ini telah dianggap oleh keluarganya. Di masyarakat orang juga mengetahui Ny. W sebagai seseorang yang dapat dituakan dan sekaligus orang yang perlu bantuan, dan Ny. W merasa tidak ada masalah dengan hal tersebut.

4) Ideal diri

Ny. W hanya berdoa kepada Tuhan YME semoga dirinya dan

keluarganya selalu diberikan kesehatan dan perlindungan. Ny. W sadar akan keadaan dan posisinya baik di keluarga maupun di masyarakat. Bagi Ny. W berkumpul dengan seluruh anggota keluarga merupakan suatu kebahagiaan, dia beranggapan “Mangan ora mangan sing penting kumpul”.

5) Harga diri

Ny. W mengatakan,” Sejak dulu saya itu sudah menjadi orang susah sehingga orang sudah tahu dengan keadaan saya”. Ketika ditanya keengganannya mengikuti kegiatan di masyarakat Ny. W menjawab,” Kadang-kadang saya malu jika harus berkumpul dengan orang-orang”.

Selama pengkajian kontak mata kurang, tampak melamun diantara pertanyaan, dan sering mengalihkan pandangan.

3) Nilai dan keyakinan spiritual

a) Nilai dan keyakinan

Ny. W beragama Islam tapi belum menunaikan kewajibannya seperti sholat, puasa, dan lain-lain. Ny. W mengatakan,” Ya tidak apa-apa, belum mau saja. Nyatanya dulu tidak ada orang sholat juga tidak apa-apa, yang jelas saya percaya adanya Tuhan sebagai pencipta saya dan pemberi segalanya”. Sedangkan keluarganya mengatakan,” Belum terbuka hatinya Mas, kami juga sudah sering mengingatkan dan mengajak”.

b) Kegiatan ibadah

Ny. W tidak pernah melakukan ibadah sesuai tuntunan agama. Ibadah bagi Ny. W adalah berdoa kapan saja dan dimana saja, serta “Nrima ing pandum”.

4) Psiko seksual

Ny. W mengatakan,” Saya itu istri kedua, saya itu istri muda sedangkan istri tua sudah meninggal. Anak saya jumlahnya 5, Tentrem, Juman, Taat, Imano, Piyem sedangkan anak istri tua tiga, Jae, Kencur dan Sunthi”. Suami Ny. W sudah meninggal lama ± 10 tahun yang lalu, Ny. W merasa sudah tua tidak selayaknya memikirkan kebutuhan seksual apalagi dirinya sudah menjanda. Ny. W sudah dapat menerima kehilangan pasangannya dan menganggap sudah cukup dan tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan seksual. Ny. W merasa berkumpul dengan anak-anaknya sudah cukup memberikan kebahagiaan.

5) Masalah psikososial

a) Dukungan keluarga dan kelompok

Jika ada anaknya yang bertengkar Ny. W merasa sedih, tapi kemudian dapat ditengahi. Keluarganya sepenuhnya mencoba memenuhi kebutuhan hidup Ny. W dengan tujuan agar usianya panjang. Ny. W mengatakan,” Kalau soal uang anak saya juga tidak punya, tapi kaau soal yang lain mereka ada dan selalu diberikan kepada saya”.

b) Hubungan dengan lingkungan

Ny. W mengatakan,” Meskipun saya tidak ikut kegiatan di dusun tapi semua orang sudah paham keadaan saya, jadi tidak ada masalah”. Hubungan dengan tetangga baik dan harmonis, orang di dusun mengenal Ny. W.

c) Keadaan pekerjaan, perumahan, ekonomi

Semua anak Ny. W bekerja serabutan, tidak ada yang memiliki pekerjaan tetap sehingga hasil yang diperoleh kurang untuk memenuhi kebutuhannya. Rumah tampak kumuh, tidak terawat, sangat sederhana. Ny. W menyadari akan kekurangannya secara ekonomi dan kesejahteraan. Keluarga mengatakan,” Ya beginilah rumah kami, seperti ini”.

Lantai plester lembab dan kotor, perabotan dan peralatan tidak rapi, ada anak tangga untuk keluar masuk rumah.

d) Pelayanan kesehatan dan harapan

Keluarga Ny. W memiliki kartu sehat hal ini dianggap sebagi salah satu bentuk bantuan pemerintah terhadap orang miskin dan keluarga sangat bersyukur atas bantuan tersebut. Ny. W dan keluarga berharap kunjungan petugas seperti ini jangan hanya sekali tapi bisa rutin sehingga kesehatan keluarga dapat dibantu. Ny. W mengucapkan terimakasih atas kunjungannya dan berharap dikunjungi lagi.

e. Mekanisme koping dan adaptasi stress

1) Koping adaptif

Jika ada permasalahan dalam keluarga atau sesuatu yang dipikirkan Ny. W selalu membicarakannya dengan anak pertama.

2) Koping maladaptif

Selama ini Ny. W belum pernah tampak menggunakan salah satu mekanisme koping maladaptif (menghindar, minum alkohol, reaksi lambat atau lebih, bekerja berlebihan, mencederai diri, dll).

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status mental

1) Penampilan Ny. W cukup rapi, rambut diikat, pakaian tampak serasi dengan kebaya.

2) Pembicaraan jelas, kadang melamun diantara waktu bicara, sering mengalihkan pandangan, kontak mata kurang.

3) Motorik tremor pada ekstremitas atas dan leher (geleng-geleng kepala).

4) Afek sesuai dan emosi stabil.

5) Tingkat kesadaran sadar penuh (kompos mentis), orientasi orang, waktu, tempat, dan situasi baik.

6) Memori jangka panjang maupun jangka pendek baik.

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah: 130/80 mmHg

Frekuensi nadi: 80 kali/menit, teratur, kuat.

Pernafasan: 18 kali/menit, teratur, kedalaman normal.

Suhu: 37 oC

c. Status gizi

TB: 150 Cm

BB: 43 Kg

d. Pemeriksaan Head to Toe

1) Kepala

a) Rambut sebagian besar sudah beruban, tidak berkutu, tampak kering dan lusuh, banyak yang rontok.

b) Mata masih dapat melihat dengan jelas baik dekat maupun jauh, tampak adanya sedikit kekeruhan pada lensa mata, konjungtiva tampak anemis.

c) Hidung bersih, fungsi pembauan tidak ada masalah.

d) Telinga bersih, fungsi pendengaran sudah berkurang (presbikusis), kalau bicara harus dalam jarak dekat atau dengan suara yang lebih keras.

e) Leher tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, mengeluh kaku daerah leher, tremor, ROM tidak maksimal.

2) Dada

a) Paru-paru; Inspeksi tidak terdapat pembesaran, tidak tampak penggunaan otot pernapasan tambahan, palpasi tidak ada nyeri atau massa, perkusi batas paru normal, suara sonor, auskultasi tidak terdengar suara paru tambahan.

b) Jantung; Inspeksi tidak tampak adanya pembesaran atau vena, ictus cordis pada ICS 4-5, palpasi tidak ada nyeri, perkusi jantung dalam batas normal, suara redup, auskultasi tidak terdengar bunyi jantung tambahan.

3) Perut

Inspeksi tidak tampak adanya jaringan parut, tampak kosong, auskultasi frekuensi peristaltik 7 kali/menit, kuat, perkusi tidak terdapat pembesaran organ, tidak terdapat cairan, palpasi teraba lunak, tidak ada massa.

4) Ekstremitas

Kekuatan otot baik 5/5 5/5, ROM pada ekstremitas atas normal sedangkan pada ekstremitas bawah berkurang. Kulit tampak kering, tipis, lemak dibawah kulit kurang. Sensasi rasa masih baik tidak mengalami baal.

e. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan

B. ANALISA MASALAH

No

Data
Masalah
Penyebab

1.

DS

Ny. W mengatakan,” Saya tidak pernah berolah raga, paling nyapu”.

Keluarga mengatakan,” Ibu tidak pernah mau jalan-jalan pagi, dingin katanya”.

DO

Postur tubuh tidak stabil ketika berjalan

Tampak lelah, kurang semangat

ROM ekstremitas bawah berkurang

Tingkat fungsional mandiri (0)

Perubahan gaya jalan; lambat, kaki diseret

Tremor

Kerusakan mobilitas fisik

Keengganan untuk melakukan pergerakkan

2.

DS

Ny. W mengatakan,” Saya itu sudah tidak mampu jalan jauh. Ini kedua kaki saya kemeng, kesemutan, rasanya cekot-cekot sampai ke pinggang”.

Keluarga mengatakan,” Ya beginilah rumah kami, seperti ini”.

DO

Ny. W tampak dapat berjalan tapi sempoyongan

Berjalan tidak dapat lurus

Tremor pada ekstremitas atas dan leher

Lantai plester lembab dan kotor

Perabotan dan peralatan tidak rapi

Ada anak tangga untuk keluar masuk rumah.

Resiko untuk jatuh pada Ny. W

-

3.

DS

Ny. W mengatakan,” Sejak dulu saya itu sudah menjdi orang susah sehingga orang sudah tahu dengan keadaan saya”.

Ny. W mengatakan,” Kadang-kadang saya malu jika harus berkumpul dengan orang-orang”.

DO

Kontak mata selama pengkajian kurang

Tampak melamun diantara pertanyaan

Sering mengalihkan pandangan

Harga diri rendah kronis

Keadaan sosial ekonomi yang kurang

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan mobilitas fisik b.d. Keengganan untuk melakukan pergerakkan ditandai dengan

DS

* Ny. W mengatakan,” Saya tidak pernah berolah raga, paling nyapu”.

* Keluarga mengatakan,” Ibu tidak pernah mau jalan-jalan pagi, dingin katanya”.

DO

* Postur tubu tidak stabil ketika berjalan

* Tampak lelah, kurang semangat

* ROM ekstremitas bawah berkurang

* Tingkat fungsional mandiri (0)

* Perubahan gaya jalan; lambat, kaki diseret

* Tremor

2. Resiko untuk jatuh pada Ny. W ditandai dengan

DS

* Ny. W mengatakan,” Saya itu sudah tidak mampu jalan jauh. Ini kedua kaki saya kemeng, kesemutan, rasanya cekot-cekot sampai ke pinggang”.

* Keluarga mengatakan,” Ya beginilah rumah kami, seperti ini”.

DO

* Ny. W tampak dapat berjalan tapi sempoyongan

* Berjalan tidak dapat lurus

* Tremor pada ekstremitas atas dan leher

* Lantai plester lembab dan kotor

* Perabotan dan peralatan tidak rapi

* Ada anak tangga untuk keluar masuk rumah.

3. Harga diri rendah kronis b.d. Keadaan sosial ekonomi yang kurang ditandai dengan

DS

* Ny. W mengatakan,” Sejak dulu saya itu sudah menjadi orang susah sehingga orang sudah tahu dengan keadaan saya”.

* Ny. W mengatakan,” Kadang-kadang saya malu jika harus berkumpul dengan orang-orang”.

DO

* Kontak mata selama pengkajian kurang

* Tampak melamun diantara pertanyaan

* Sering mengalihkan pandangan

D. PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN EVALUASI

1. Perencanaan DX 1

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

1.

Kerusakan mobilitas fisik b.d. Keengganan untuk melakukan pergerakkan

Panjang

Setelah dilakukan kunjungan selama 4 kali dalam 1 minggu Ny. W mampu berjalan dengan baik.

Pendek

Setelah 3 kali kunjungan Ny. W mampu melakukan latihan pergerakkan ROM dengan kriteria;

1. Mampu menyebutkan manfaat latihan ROM.

2. Menyatakan akan melakukan latihan ROM setiap pagi.

3. Dapat mempraktekkan gerakan ROM.

1. Kaji pengetahuan Ny. W dan keluarga dalam hal perawatan bagi penderita gangguan mobilitas.

2. Nilai keyakinan Ny. W terhadap setiap usaha perawatan.

3. Monitor cara latihan yang telah dilakukan oleh Ny. W.

4. Monitor tanda-tanda vital

5. Monitor kekuatan otot dan ROM pada Ny. W.

6. Diskusikan cara-cara melatih pergerakkan pada Ny. W.

7. Demonstrasikan cara melakukan latihan ROM aktif pada Ny. W dan keluarganya.

8. Minta Ny. W untuk mempraktekkan latihan ROM yang telah di demonstrasikan setiap 2 kali sehari.

9. Tanyakan kesanggupan Ny. W untuk melakukan latihan ROM secara rutin.

10.Motivasi Ny. W untuk mencoba melakukan latihan

11.Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai.

2. Pelaksanaan DX 1

No DX

Pelaksanaan

Evaluasi

1.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 07.30 WIB

a Melakukan pengkajian pengetahuan Ny. W dan keluarga mengenai perawatan gangguan mobilitas.

b Melakukan penilaian keyakinan Ny. W terhadap setiap usaha perawatan.

c Memonitor cara latihan yang telah dilakukan oleh Ny. W.

d Mengukur tanda-tanda vital

e Menilai kekuatan otot dan ROM pada Ny. W.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 14.30 WIB

a Mendiskusikan cara-cara melatih pergerakkan pada Ny. W.

b Melakukan demonstrasi cara latihan ROM aktif pada Ny. W dan keluarganya.

c Mengukur tanda-tanda vital pra dan paska latihan.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 08.00 WIB

a Melakukan evaluasi pada Ny. W latihan ROM yang telah diajarkan.

b Mendorong Ny. W untuk melakukan latihan secara teratur 2 kali sehari.

c Mengukur tanda-tanda vital.

d Memberi pujian atas keberhasilan yang telah dicapai.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 08.00 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Biasanya tiap bangun tidur saya gerak-gerakkan, tapi tidak pernah saya jalan-jalan ke luar rumah, dingin”.

Ny. W mengatakan,” Saya inginnya tetap berusaha untuk sehat, tapi namanya orang tua, ya tetap sering tidak enak badan”.

O: Ny. W dapat mencontohkan gerakkan yang biasanya dilakukan.

Tanda-tanda vital: TD 120/80 mmHg, N 84 x/mnt, R 17 x/mnt.

Kekuatan otot 5/5 5/5.

ROM pada ekstremitas bawah dan leher berkurang.

A: Tujuan belum berhasil

P: Lanjutkan intervensi dengan mendiskusikan cara latihan yang tepat dan memberi contoh latihan ROM pada kunjungan ke dua Rabu, 2 Juni 2004 Jam 14.30 WIB.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 14.30 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Biasanya saya melakukan gerakkan itu”.

Keluarga mengatakan,” Terimakasih kami diberikan gambar untuk latihan sehingga dapat kami lakukan”.

O: Tanda-tanda vital: Sebelum latihan TD 120/80 mmHg, N 78 x/mnt, R 18 x/mnt.

Setelah latihan TD 140/80 mmHg, N 88 x/mnt, R 22 x/mnt.

Ny. W dapat mendemonstrasikan ulang latihan ROM.

Aktif dalam diskusi, memperhatikan.

A: Tujuan tercapai sebagian

P: Lanjutkan intervensi dengan evaluasi pelaksanaan senam ROM, memberi motivasi, memberikan bahan stimulan (minyak tawon) pada kunjungan Kamis, 3 Juni 2004 Jam 07.30 WIB

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 08.30 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Saya tadi sudah senam seperti yang diajarkan”.

Keluarga menyatakan,” Iya kami tadi juga ikut senam, kami akan membantu ibu untuk latihan setiap hari”.

Ny. W menyatakan,” Dibadan saya terasa enak, kaki saya sudah tidak ngilu lagi setelah saya gerak-gerakkan”.

O: Ekspresi wajah Ny. W tampak segar.

Tanda-tanda vital: TD 130/70 mmHg, N 80 x/mnt, R 80 x/mnt.

A: Tujuan berhasil

P: Lakukan terminasi dan berikan bahan stimulan(minyak tawon) pada hari Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.00 WIB.

Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.00 WIB.

S: Ny. W dan keluarga mengatakan terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan dan semoga dapat berkunjung kembali dilain kesempatan.

O: Minyak diterima Ny. W dengan mengucapan terimakasih

Terminasi lancar.

Ny. W dapat berjalan keluar luar rumah tanpa bantuan tongkat.

A: Tujuan umum tercapai

P: Lakukan monitoring melalui kunjungan rumah puskesmas.

I: -

E: -

R: -

1. Perencanaan DX 2

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

2.

Resiko untuk jatuh pada Ny. W

Ny. W tidak mengalami jatuh selama dalam perawatan 1 minggu ditandai dengan;

1. Tidak ada laporan jatuh dari keluarga atau Ny. W.

2. Tidak terdapat tanda-tanda jatuh pada Ny. W.

1. Kaji pengetahuan Ny. W dan keluarga terhadap perubahan fisik pada lanjut usia dan akibatnya.

2. Monitor tanda-tanda jatuh pada Ny. W.

3. Diskusikan dengan Ny. W dan keluarga mengenai perubahan pada lanjut usia; proses menua, batasan usia lanjut; perubahan pada sistem tubuh, akibat perubahan.

4. Gali pengetahuan Ny. W dan keluarga mengenai upaya pencegahan agar Ny. W tidak jatuh.

5. Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan; peralatan, biaya, tenaga.

6. Kaji faktor pendukung terjadinya jatuh; kondisi rumah, kondisi penderita

7. Diskusikan cara-cara pencegahan jatuh pada Ny. W; modifikasi lingkungan.

8. Beri motivasi Ny. W dan keluarga untuk mempraktekkan cara pencegahan

9. Beri pujian atas usaha yang dilakukan.

2. Pelaksanaan DX 2

No DX

Pelaksanaan

Evaluasi

2.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 08.30 WIB

a Melakukan pengkajian pengetahuan Ny. W dan keluarga mengenai perubahan fisik pada lanjut usia dan akibatnya.

b Menggali pengetahuan Ny. W dan keluarga mengenai upaya pencegahan agar Ny. W tidak jatuh.

c Menilai sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan; peralatan, biaya, tenaga.

d Mengkaji faktor pendukung terjadinya jatuh; kondisi rumah, kondisi penderita.

e Menilai tanda-tanda jatuh.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 08.30 WIB

a Mendiskusikan perubahan pada lanjut usia; proses menua, batasan usia lanjut; perubahan pada sistem tubuh, akibat perubahan.

b Mendiskusikan cara-cara pencegahan jatuh pada Ny. W; modifikasi lingkungan.

c Memonitor tanda-tanda jatuh dan minta keluarga untuk melaporkan jika terjadi jatuh.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 16.30 WIB

a Memberi motivasi Ny. W dan keluarga untuk mempraktekkan cara pencegahan.

b Memberi pujian atas usaha yang dilakukan.

c Memonitor tanda-tanda jatuh pada Ny. W.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 09.00 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Saya tahu sudah tua beda dengan dulu, semua sudah harus hati-hati”.

Keluarga mengatakan,” Kami mencoba memperpanjang usia ibu meskipun kami tahu semakin tua semakin tidak kuat”.

Keluarga mengatakan,” Beginilah rumah kami, tapi setiap hari kami bersihkan agar ibu tidak jatuh”.

Ny. W mengatakan,” Biasanya kalau jalan saya menggunakan kayu”.

O: Lantai plester lembab dan kotor.

Perabotan dan peralatan tidak rapi.

Ada anak tangga untuk keluar masuk rumah.

Keluarga Ny. W termasuk keluarga tidak mampu.

Memiliki kartu merah (kartu sehat).

Anak-anak Ny. W tinggal di dekat rumah.

Tidak terdapat tanda jatuh pada Ny. W.

A: Tujuan belum tercapai

P: Lanjutkan intervensi dengan diskusikan perubahan pada lanjut usia dan cara-cara pencegahan jatuh pada Kamis, 3 Juni 2004 Jam 08.00 WIB.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 09.00 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Yang dikatakan itu benar, karena saya merasakan sendiri”.

O: Ny. W tampak aktif dalam diskusi dan memperhatikan.

Tidak ada laporan Ny. W jatuh dan tanda-tanda jatuh.

A: Tujuan berhasil

P: Lakukan kunjungan Kamis, 3 Juni 2004 Jam 16.30 WIB untuk memonitor terjadinya jatuh dan memberi motivasi atas usaha yang diambil.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 17.00 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Terimakasih saya akan meminta anak saya untuk membuat pegangan di kamar mandi dan depan rumah”.

O: Tidak terdapat tanda-tanda jatuh dan laporan jatuh pada Ny. W.

Ny. W tampak bersungguh-sungguh.

A: Tujuan berhasil

P: Lakukan terminasi dan evaluasi kondisi Ny. W pada hari

Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.00 WIB.

S: Keluarga dan Ny. W tidak melaporkan terjadinya jatuh.

O: Tidak terdapat tanda-tanda jatuh.

Belum tampak adanya modifikasi lingkungan rumah.

A: Tujuan berhasil

P: Lakukan monitoring dan motivasi terus Ny. W dan keluarganya untuk melakukan modifikasi lingkungan rumah.

I: -

E: -

R: -

1. Perencanaan DX 3

No

Diagnosa Keperawatan

Tujuan

Intervensi

3.

Harga diri rendah kronis b.d. Keadaan sosial ekonomi yang kurang

Panjang

Ny. W dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap setelah perawatan selama 1 minggu.

Pendek

Ny. W dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki setelah dilakukan kunjungan selama 3 kali dengan kriteria;

1. Ny. W dapat mengidentifikasi hal-hal yang positif pada dirinya.

2. Ny. W menyatakan akan berusaha mengikuti kegiatan di masyarakat.

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang gangguan harga diri.

2. Beri penjelasan tentang harga diri rendah pada keluarga dan Ny. W.

3. Diskusikan kemampuan dan aspek yang dimiliki oleh Ny. W.

4. Anjurkan keluarga untuk menghindarkan memberi penilaian negatif

5. Diskusikan dengan Ny. W dan keluarga tentang kemampuan yang masih dimiliki oleh Ny. W yang masih dapat digunakan.

6. Motivasi Ny. W untuk mengikuti kegiatan di masyarakat.

7. Beri pujian atas hasil yang dicapai.

2. Pelaksanaan DX. 3

No DX

Pelaksanaan

Evaluasi

3.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 08.30 WIB

a Melakukan pengkajian pengetahuan keluarga tentang gangguan harga diri pada Ny. W.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 17.00 WIB

a Memberi penjelasan tentang harga diri rendah pada keluarga dan Ny. W.

b Melakukan diskusi kemampuan dan aspek yang dimiliki oleh Ny. W.

c Menganjurkan keluarga untuk tidak memberi penilaian negatif pada Ny. W.

Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.00 WIB.

a Memberi pujian atas hasil yang dicapai.

b Menanyakan kesanggupan Ny. W untuk berinteraksi dengan orang lain.

Rabu, 2 Juni 2004 Jam 09.00 WIB

S: Keluarga dan Ny. W mengatakan tidak tahu, mereka hanya mengetahui kalau Ny. W tidak mau mengikuti kegiatan sosial karena sudah tua.

O: Kontak mata selama pengkajian kurang

A: Tujuan belum tercapai

P: Lakukan pertemuan kedua pada Kamis, 3 Juni 2004 Jam 17.00 WIB untuk memberikan penjelasan tentang harga diri rendah dan cara mengatasinya.

Kamis, 3 Juni 2004 Jam 17.30 WIB

S: Ny. W mengatakan,” Saya sadar saya sudah tua tapi setidaknya saya masih melakukan apa-apa sendiri”.

Keluarga menyatakan,” Ibu masih memasak sendiri, mandi dan makan tanpa bentuan, kami juga berdoa semoga usianya panjang”.

O: Keluarga dan Ny. W tampak antusias mendengarkan penjelasan, aktif dalam diskusi.

Ny. W sering menatap muka dan tersenyum.

Ny. W berani memegang tangan.

A: Tujuan berhasil sebagian

P: Lakukan kunjungan ketiga untuk menilai kemajuan yang dicapai oleh Ny. W pada hari Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.00 WIB.

Jumat, 4 Juni 2004 Jam 16.30 WIB.

S: Ny. W mengatakan,” Saya sudah tua tidak perlu lagi mengikuti kegiatan, biar anak saya saja”.

Ny. W dan keluarga mengatakan terimakasih atas bantuan semoga dapat mengunjungi lagi.

O: Ny. W menyambut kedatangan di depan rumah dan tersenyum.

Ny. W memegang tangan selama kunjungan dan mempertahankan kontak mata.

A: Tujuan tercapai sebagian

P: Monitoring dan libatkan masyarakat dalam penerimaan kondisi Ny. W dalam aktivitas sosial.

I: -

E: -

R: -

0 komentar: