Selasa, 22 Februari 2011

IKHLAS

Satu hal yang menjadi tujuan pokok kita dalam beribadah kepada Allah Swt ialah diterimanya amal-amal ibadah kita oleh Allah Swt, dan kemudian Allah Swt memberikannya pahala sebagaimana mestinya. Ini adalah harapan kita setiap kali kita beribadah kepada Allah Swt, ibadah apapun yang kita kerjakan. Dalam hati tentulah kita habis berharap semoga Allah berkenan menerima dan membalas amal-amal ibadah kita itu.
Tetapi rupanya tidak setiap orang yang beribadah berhasil mencapai tujuan yang pokok ini sehingga ibadah yang dilakukannnya hanyalah merupakan kerja yang sia-sia belak. Maklumlah, tentu saja sesuai dasar-dasar yang sah dari Allah Swt, karena ibadah itu dikerjakan hanyalah perbuaatan-perbuatan bid’ah belaka yang dibuaat-buat menurut selera sendiri. Atau, barang kalijuga ibadah itu tidak diterima Allah Swt, karean tidak dikerjakan dengan ikhlas Lillahi Ta’ala karena Allah Swt semata-mata, tetapi karena tujuan-tujuan dan motif-motif yang lain. Rasulullah Saw, menerangkan ;
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menerima amal kecuali amal yang dikerjakan secara ikhlas dan dimaksudkan untuk mendapat keridhoan Allah Swt.” (Riwayat Nasai).

Pengertian Ikhlas.

Dalam akhlak Isalam, ilkhlas digolongkan sebagai salah satu dari akhlak mahmudah atau akhlak yang terpuji. Kareana itu akhlak termasuk hal yang diperintahkan dalam agama kita. Kita diminta oleh Allah Swt, hendaknya kita selalu tulus ikhlas dalam seluruh kegiatan keagamaan atau peribadahan yang kita kerjakan. Firman Allah Swt dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 menyebutkan ;
“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah Swt dengan tulus ikhlas beragama untuk Allah Swt semata-mata...”
Ikhlas dari segi bahasanya, artinya murni atau bersih,tidak ada campuran. Ibarat emas ialah emas tulen ynag bersih dari segala macam campuran dari bahan-bahan lain seperti perak, perunggu dan lain sebagainya. Maksud bersih disini ialah bersihnya sesuatu pekerjaan dari campuran maksud-maksud yang selain Allah Swt, seperti ingin dipuji orang, ingin mendapat nama dan lain sebagainya.
Jika suatu pekerjaan dapat dikatakan ikhlas kalau pekerjaan itu dilakukan semata-mata hanya karena Allah Swt saja, mengharap ridho-Nya dan pahala-Nya. Perbuaytan yang tidak ikhlas disebut isyrok, artinya berserikat atau bercampur dengan yang lain, yaitu perbuatan yang dilakukan tidak murni semata-mata karena Allah Swt tetapi bercampur dengan maksud-maksud lain yang selain Allah Swt.

Ikhlas dan isyrok ini tidak dapat dipertemukan, seperti tidak bisa dipertemukannya gerak dan diam. Tapi kedua-duanya sama-sama bertempat di hati. Karena itu kalau ikhlas telah bersarang di hati, isyrok yang menjadi lawannya tidak bisa masuk, kecuali kalau ikhlas telah terbongkar keluar. Karena itu yang timbul atau yang terjadi tentulah salah satu saja, apakah dalam berbuat seseorangitu ikhlas atau apakah isyrok. Mustahil dalam satu perbuatan dapat terjadi sekaligus bersama-sama, ya ikhlas ya isyrok.

Keutamaan Ikhlas.

Ikhlas dan isyrok artinya jelas berbeda, bahkan dua hal yang berlawanan. Namun kadang-kadang keduanya tidak menunjukan perbedaan dalam gejala lahiriah.
Si A dan Si B sama-sama mengerjakan shalat.berdasarkan gerak-gerik yang kelihatan mungkin kita tidak bisa membedakan antara sahlat si A dan si B. padahal shalat si A dikerjakan secara ikhlas karena Allah Swt semata-mata, sedang shalat si B dilakukan karena maksud-maksud selain Allah Swt, yaitu karena ingin mendapat pujian mertua atau karean ingin mencuri sandal di masjid misalnya. Hanyalah orang yang bersangkutan yang tahu (disamping Allah juga tentunya) apakah ibadah yang dilakukannya itu ikhlas atau tidak.
Memang dari segi lahiriah, mungkin ikhlas dan isyrok tidak ada perbedaannya apa-apa, karena pandainya orang main “sandiwara” sehingga apa yang tersimpan dalam hati tidak menggejala dalam tingkah laku lahiriah. Tetapi dari segi nilai, jelas sangat jauh berbeda antara ibadah yang berdasarkan keikhlasan dengan ibadah yang tidak berdasarkan keikhlasan.
Berbeda dengan ibadah yang dilakukan dengan tidak ikhlas, maka ibadah yang kita kerjakan dengan tulus ikhlas karena Allah Swt semata-mata, tentulah ibadah kita itu diterima oleh Allah Swt. InsyaAllah begitulah yang kita harapkan. Bahkan selain diterima, insyaallah ibadah kita yang dengan ikhlas kita laksanakan itu memperoleh juga fadhilah atau keutamaan dari Allah, mungkin berupa fadhilah yang lain-lain. Dan besar kecilnya fadhilah yang akan kita terima itu tergantung dari berapa kadar keikhlasan kita yang mendasari ibadah yang kita kerjakan itu.
Itulah sebabnya sedekah yang kita lakukan secara rahasia lebih baik nilainya daripada sedekah yang kita kerjakan denagn dilihat atau siketahui orang lain, sebab sedekah yang secara rahasia tentulah lebih ikhlas daripada sedekah yang diketahui oran lain, sebab sedekah yan secara rahasia tentula lebih ikhlas daripada sedekah yang diketahui orang lain. Rasulullah Saw menerangakan dalam sebuah hadits ;
“Termasuk golongan tujuh orang yang dilindungi oleh Allah Swt di bawah lindungan-Nya pada hari kiamat nanti, ialah orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibeiakn oleh tangan kanannya.”

Kerugian tidak ikhlas

Orang yang beramal tetapi tidak ikhlas, sangat rugi sekali. Ia berarti melakuakn perbuatan yang sia-sia, karena apa yang dikerjakannya itu tidak akan diterma oleh Allah Swt, sekalipun mungkin ia telah melakukannya dengan susah payah dalam waktu yang lama, atau sekalipun ibadahnya itu berupa ibadah harta bend

0 komentar: