Senin, 27 Juni 2011

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI DESA KEDUNGWUNGU KECAMATAN KRANGKENG KABUPATEN XXXXX TAHUN 2010.


Menurut Undang – undang kesehatanan nomor 36 tahun 2009, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (1)

Bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.(1)

1

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Karena itu secara operasional penyusunan Program Legislasi Nasional Tahun 2010 – 2014. Hal ini sejalan dengan kesepakatan dunia dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimana untuk mencapai penurunan angka kematian bayi tersebut ditandai dengan peningkatan cakupan imunisasi.(1)

2

Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Tanpa imunisasi kira-kira 3 dari 100 kelahiran akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal

karena pertusis, 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio, imunisasi yang dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak dari penyakit-penyakit tertentu. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapat imunisasi yang lengkap.(1)

Pada tahun 1990, pemerintah mengupayakan pengembangan program imunisasi dasar kepada seluruh bayi di Indonesia agar mendapat perlindungan terhadap 7 macam penyakit yaitu : Difteri, perkusis, tetanus, tuberculosis (TBC), polio, campak dan hepatitis B, yang dapat dicegah dengan pemberian imunisas.(1). Pada tahun 2000 angka pencapaian imunisasi DPT (Difteri, pertusis, tetanus) yaitu : 64,1% dari target yang harus dicapai 73,6%. (2)

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa memesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI DESA KEDUNGWUNGU KECAMATAN KRANGKENG KABUPATEN XXXXX TAHUN 2010.


Menurut Undang – undang kesehatanan nomor 36 tahun 2009, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (1)

Bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.(1)

1

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Karena itu secara operasional penyusunan Program Legislasi Nasional Tahun 2010 – 2014. Hal ini sejalan dengan kesepakatan dunia dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimana untuk mencapai penurunan angka kematian bayi tersebut ditandai dengan peningkatan cakupan imunisasi.(1)

2

Imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit. Tanpa imunisasi kira-kira 3 dari 100 kelahiran akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal

karena pertusis, 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita penyakit polio, imunisasi yang dilakukan dengan memberikan vaksin tertentu akan melindungi anak dari penyakit-penyakit tertentu. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapat imunisasi yang lengkap.(1)

Pada tahun 1990, pemerintah mengupayakan pengembangan program imunisasi dasar kepada seluruh bayi di Indonesia agar mendapat perlindungan terhadap 7 macam penyakit yaitu : Difteri, perkusis, tetanus, tuberculosis (TBC), polio, campak dan hepatitis B, yang dapat dicegah dengan pemberian imunisas.(1). Pada tahun 2000 angka pencapaian imunisasi DPT (Difteri, pertusis, tetanus) yaitu : 64,1% dari target yang harus dicapai 73,6%. (2)

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa memesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT MUSIK KLASIK TERHADAP PERKEMBANGAN OTAK JANIN DI RUMAH BERSALIN SEJAHTERA SUNYARAGI KOTA XXXXX TAHUN

Semua bangsa maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara Eropa pada umumnya adalah bangsa yang musikal. Sementara kondisi masyarakat kita cenderung mengikuti tren, demikian juga dalam hal bermusik karena musik klasik terkesan berat dan ketinggalan jaman sehingga telah dilupakan oleh masyarakat kita. Padahal musik klasik adalah musik yang menyenangkan dan mempunyai banyak manfaat terutama untuk kesehatan dan ibu hamil. Karena telah terbukti musik klasik dapat menstimulasi otak agar bayi lebih aktif dan lebih cerdas 34% karena mendengarkan musik klasik selama 30 menit juga dapat meningkatkan IQ 46% dan kemampuan motorik serta kreatifitas berfikir, hasil penelitian ini dari institusi hukum florida.(1)

Musik klasik adalah musik yang memiliki struktur musikal yang lebih kompleks, sehingga bayi bisa merasakan struktur tersebut sejak berusia 3 bulan.(2)

1

Indonesia masih juga belum mampu mengatasi tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yang 307 per 100.000 kelahiran hidup. Itu berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab. AKI memang telah turun dibandingkan dengan 1990 yang masih 450 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, dilihat kecenderungannya, maka target millenium development goals 125 per 100.000 kelahiran hidup tidak akan tercapai tanpa upaya percepatan. (3) Sedangkan AKI di Propinsi Jawa Barat masih tinggi bila dibandingkan dengan angka nasional yaitu 321,15/100.000 kelahiran hidup. (4)

Musik merupakan suatu kebutuhan setiap manusia, karena musik klasik dapat menjadikan orang menjadi senang, gembira, dan nyaman. Musik juga bisa menjadi efektif di bidang akademis oleh karena itu musik klasik harus dikenalkan sedini mungkin sejak dalam kandungan anak harus sudah dirangsang dengan jenis musik yang tepat. Karena dengan memperdengarkan musik klasik atau suara lain yang menyenangkan, bayi dalam kandungan ternyata bisa menstimulasikan respons mereka dan musik ternyata bisa menumbuh kembang berat badan bayi bertambah serta bayi lebih damai begitu mereka lahir di dunia.(1)

Manfaat musik klasik merupakan alat yang tepat untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologis maupun fisiologis. Latihan ini dapat dimulai sejak kehamilan berusia 3 bulan dilakukan dalam waktu 30 – 60 menit setiap harinya karena bisa mempunyai manfaat tersendiri khususnya untuk ibu hamil dan janinnya. (2)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam SK Menkes RI No. 1363/X/XII/2001 dimana Surabaya sebagai kota terbesar setelah Jakarta telah berkembang seiring dengan perkembangan sehingga masyarakat tahu akan pentingnya musik klasik di Indonesia cukup baik.

Di Indonesia penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994, RSAB Harapan Kita merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini dan diikuti beberapa rumah sakit lainnya, seperti RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, RS Pluit, serta Puskesmas Tambora di Jakarta Barat.

Sebuah laporan ilmiah mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah yang memiliki anggaran untuk seni musik, sekitar 20% - 30% akan melahirkan murid-murid berprestasi. Kita sendiripun dapat melakukannya dengan cara memberikan stimulasi kepada anak semenjak dalam kandungan. Sebab rahim ibu tidak ubahnya sebagai ruang kelas untuk tempat belajar bagi anak. Untuk mendapatkan itu semua tidak hanya diperlukan gizi yang cukup, tetapi juga stimulasi yang dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Salah satunya diantara stimulasi tersebut adalah suara ibu dan musik, terutama musik klasik. Pendapat ini diungkapkan berdasarkan penelitian pada tahun 1980-an yang dilakukan oleh psikolog dr. Alfred Tomas, seorang ahli pendidikan dari Prancis.

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa memesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT MUSIK KLASIK TERHADAP PERKEMBANGAN OTAK JANIN DI RUMAH BERSALIN SEJAHTERA SUNYARAGI KOTA XXXXX TAHUN

Semua bangsa maju di dunia seperti Jerman, Amerika, Jepang, Inggris, Australia dan negara Eropa pada umumnya adalah bangsa yang musikal. Sementara kondisi masyarakat kita cenderung mengikuti tren, demikian juga dalam hal bermusik karena musik klasik terkesan berat dan ketinggalan jaman sehingga telah dilupakan oleh masyarakat kita. Padahal musik klasik adalah musik yang menyenangkan dan mempunyai banyak manfaat terutama untuk kesehatan dan ibu hamil. Karena telah terbukti musik klasik dapat menstimulasi otak agar bayi lebih aktif dan lebih cerdas 34% karena mendengarkan musik klasik selama 30 menit juga dapat meningkatkan IQ 46% dan kemampuan motorik serta kreatifitas berfikir, hasil penelitian ini dari institusi hukum florida.(1)

Musik klasik adalah musik yang memiliki struktur musikal yang lebih kompleks, sehingga bayi bisa merasakan struktur tersebut sejak berusia 3 bulan.(2)

1

Indonesia masih juga belum mampu mengatasi tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yang 307 per 100.000 kelahiran hidup. Itu berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab. AKI memang telah turun dibandingkan dengan 1990 yang masih 450 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, dilihat kecenderungannya, maka target millenium development goals 125 per 100.000 kelahiran hidup tidak akan tercapai tanpa upaya percepatan. (3) Sedangkan AKI di Propinsi Jawa Barat masih tinggi bila dibandingkan dengan angka nasional yaitu 321,15/100.000 kelahiran hidup. (4)

Musik merupakan suatu kebutuhan setiap manusia, karena musik klasik dapat menjadikan orang menjadi senang, gembira, dan nyaman. Musik juga bisa menjadi efektif di bidang akademis oleh karena itu musik klasik harus dikenalkan sedini mungkin sejak dalam kandungan anak harus sudah dirangsang dengan jenis musik yang tepat. Karena dengan memperdengarkan musik klasik atau suara lain yang menyenangkan, bayi dalam kandungan ternyata bisa menstimulasikan respons mereka dan musik ternyata bisa menumbuh kembang berat badan bayi bertambah serta bayi lebih damai begitu mereka lahir di dunia.(1)

Manfaat musik klasik merupakan alat yang tepat untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologis maupun fisiologis. Latihan ini dapat dimulai sejak kehamilan berusia 3 bulan dilakukan dalam waktu 30 – 60 menit setiap harinya karena bisa mempunyai manfaat tersendiri khususnya untuk ibu hamil dan janinnya. (2)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam SK Menkes RI No. 1363/X/XII/2001 dimana Surabaya sebagai kota terbesar setelah Jakarta telah berkembang seiring dengan perkembangan sehingga masyarakat tahu akan pentingnya musik klasik di Indonesia cukup baik.

Di Indonesia penggunaan musik klasik untuk stimulasi atau terapi bagi janin dan ibu hamil baru dicoba sejak beberapa tahun terakhir. Pada tahun 1994, RSAB Harapan Kita merintis penerapan cara-cara stimulasi atau terapi ini dan diikuti beberapa rumah sakit lainnya, seperti RS Atmajaya, RS Pantai Indah Kapuk, RS Pluit, serta Puskesmas Tambora di Jakarta Barat.

Sebuah laporan ilmiah mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah yang memiliki anggaran untuk seni musik, sekitar 20% - 30% akan melahirkan murid-murid berprestasi. Kita sendiripun dapat melakukannya dengan cara memberikan stimulasi kepada anak semenjak dalam kandungan. Sebab rahim ibu tidak ubahnya sebagai ruang kelas untuk tempat belajar bagi anak. Untuk mendapatkan itu semua tidak hanya diperlukan gizi yang cukup, tetapi juga stimulasi yang dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Salah satunya diantara stimulasi tersebut adalah suara ibu dan musik, terutama musik klasik. Pendapat ini diungkapkan berdasarkan penelitian pada tahun 1980-an yang dilakukan oleh psikolog dr. Alfred Tomas, seorang ahli pendidikan dari Prancis.

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa memesan via facebook ane..

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Ibu Hamil Di Usia Muda Dengan Umur < 20 Tahun di BPS

Kehamilan usia muda berdampak pada ibu dan janin. Dampak pada ibu diantranya bisa terjadi abortus preeklampsia, placenta previa, anemia dan hyperemesis gravidarum dan pada bayinya bisa terjadi lahir prematur dan partus lama yang diakibatkan panggul sempit. (1)

Pola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman ganepo atau zaman primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah baligh maka tidak ada kata lain kecuali untuk secepatnya menikah. Kondisi demikian, dilatarbelakangi oleh keberadaan zaman yang masih tertinggal, maka konsep pemikirannya pun tidak begitu mengarah pada jenjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Tradisi pernikahan zaman nenek moyang lebih terpacu dengan prospek budaya nikah dini, yakni berkisar umur 15 tahun para wanita dan pria berkisar umur 20 tahun atau kurang. (2)

Melahirkan anak pada usia remaja di dunia berkembang adalah soal biasa, di mana proporsi yang telah melahirkan anak pertama sebelum umur 18 tahun biasanya antara seperempat dan setengah. Sebaliknya, di dunia maju, dan di sebagian kecil negara berkembang, kurang dari satu dalam 10 melahirkan anak pertama pada usia remaja.(2)

Paling sedikit setengah perempuan muda di negara Afrika Sub-Sahara, mulai hidup bersama pertama kali sebelum usia 18 tahun. Di Amerika Latin dan di Karibia, 20-40% dari wanita muda memasuki hidup bersama, dan di Afrika Utara dan Timur Tengah, proporsinya 30% atau kurang. Grafik Proporsi wanita yang melahirkan anak pertama mereka sebelum usia 18 tahun berkisar dari 1% di Jepang sampai 53% di Nigeri. (2)

Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Ibu Hamil Di Usia Muda Dengan Umur < 20 Tahun di BPS

Kehamilan usia muda berdampak pada ibu dan janin. Dampak pada ibu diantranya bisa terjadi abortus preeklampsia, placenta previa, anemia dan hyperemesis gravidarum dan pada bayinya bisa terjadi lahir prematur dan partus lama yang diakibatkan panggul sempit. (1)

Pola pikir zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini dibuktikan dengan sebuah paradoks perkawinan antara pilihan orang tua dengan kemauan sendiri, pernikahan dini dipaksakan atau pernikahan dini karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman ganepo atau zaman primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah baligh maka tidak ada kata lain kecuali untuk secepatnya menikah. Kondisi demikian, dilatarbelakangi oleh keberadaan zaman yang masih tertinggal, maka konsep pemikirannya pun tidak begitu mengarah pada jenjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Tradisi pernikahan zaman nenek moyang lebih terpacu dengan prospek budaya nikah dini, yakni berkisar umur 15 tahun para wanita dan pria berkisar umur 20 tahun atau kurang. (2)

Melahirkan anak pada usia remaja di dunia berkembang adalah soal biasa, di mana proporsi yang telah melahirkan anak pertama sebelum umur 18 tahun biasanya antara seperempat dan setengah. Sebaliknya, di dunia maju, dan di sebagian kecil negara berkembang, kurang dari satu dalam 10 melahirkan anak pertama pada usia remaja.(2)

Paling sedikit setengah perempuan muda di negara Afrika Sub-Sahara, mulai hidup bersama pertama kali sebelum usia 18 tahun. Di Amerika Latin dan di Karibia, 20-40% dari wanita muda memasuki hidup bersama, dan di Afrika Utara dan Timur Tengah, proporsinya 30% atau kurang. Grafik Proporsi wanita yang melahirkan anak pertama mereka sebelum usia 18 tahun berkisar dari 1% di Jepang sampai 53% di Nigeri. (2)

Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental/emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum, seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ABORSI PADA SISWI KELAS IX IPS SMAN I CILEDUG KABUPATEN XXXXX TAHUN 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

World Health Organization (WHO) tahun 2004, memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak aman (unsafe abortion) di dunia, 9,5 % (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Sekitar 13% dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak aman berakhir dengan kematian. Risiko kematian akibat aborsi yang tidak aman di wilayah ASIA diperkirakan 1:3700 dibanding dengan aborsi yang aman. Diwilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi tiap tahun, dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja, dimana 2.500 diantaranya berakhir dengan kematian. (1)

1

Jumlah aborsi di Indonesia dilakukan oleh 2 juta orang tiap tahun, dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri yang belum nikah.(2) Jumlah aborsi pertahun di Indonesia sekitar 2,3 juta.(3) Setahun kemudian terjadi kenaikan cukup besar. Tiap tahun jumlah wanita yang melakukan aborsi sebanyak 2,5 juta.(4) Menurut seminar yang diadakan pada tanggal 6 agustus 2001 di jakarta, dari hasil penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun 2000, menyimpulkan bahwa di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar aborsi adalah aborsi yang di sengaja, ada 78% wanita di perkotaan dan 40% di pedesaan yang melakukan aborsi di sengaja.(5)

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2004 tentang aborsi atau pengguguran kandungan, tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta kasus pertahun, yang 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24 tahun.(6)

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di sebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan. Infeksi dan eklamsi. Penelitian terhadap kematian ibu memperlihatkan bahwa penderita abortus meninggal dunia akibat komplikasi yang timbul yaitu perdarahan 30-35%, infeksi 20-25% dan gestasis 15-17%.(7)

Namun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Kematian ibu juga disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian tetapi dilporkn sebagai perdarahan atau sepsis. Hal ini terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat, selain denagan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan.(8)

Masalah aborsi bukanlah yang semakin intens, searah dengan perkembangan teknologi yang memudahkan pelaksana aborsi dengan resiko kematian ibu yang semakin kecil.(9)


SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ABORSI PADA SISWI KELAS IX IPS SMAN I CILEDUG KABUPATEN XXXXX TAHUN 2010

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

World Health Organization (WHO) tahun 2004, memperkirakan ada 20 juta kejadian aborsi tidak aman (unsafe abortion) di dunia, 9,5 % (19 dari 20 juta tindakan aborsi tidak aman) diantaranya terjadi di negara berkembang. Sekitar 13% dari total perempuan yang melakukan aborsi tidak aman berakhir dengan kematian. Risiko kematian akibat aborsi yang tidak aman di wilayah ASIA diperkirakan 1:3700 dibanding dengan aborsi yang aman. Diwilayah Asia Tenggara, WHO memperkirakan 4,2 juta aborsi tiap tahun, dan sekitar 750.000 sampai 1,5 juta terjadi di Indonesia. Sekitar 750.000 diantaranya dilakukan oleh remaja, dimana 2.500 diantaranya berakhir dengan kematian. (1)

1

Jumlah aborsi di Indonesia dilakukan oleh 2 juta orang tiap tahun, dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri yang belum nikah.(2) Jumlah aborsi pertahun di Indonesia sekitar 2,3 juta.(3) Setahun kemudian terjadi kenaikan cukup besar. Tiap tahun jumlah wanita yang melakukan aborsi sebanyak 2,5 juta.(4) Menurut seminar yang diadakan pada tanggal 6 agustus 2001 di jakarta, dari hasil penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun 2000, menyimpulkan bahwa di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Ia juga menyampaikan bahwa sebagian besar aborsi adalah aborsi yang di sengaja, ada 78% wanita di perkotaan dan 40% di pedesaan yang melakukan aborsi di sengaja.(5)

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2004 tentang aborsi atau pengguguran kandungan, tingkat aborsi di Indonesia sekitar 2 sampai 2,6 juta kasus pertahun, yang 30% dari aborsi tersebut dilakukan oleh mereka di usia 15-24 tahun.(6)

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur di sebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Diketahui penyebab utama kematian ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan. Infeksi dan eklamsi. Penelitian terhadap kematian ibu memperlihatkan bahwa penderita abortus meninggal dunia akibat komplikasi yang timbul yaitu perdarahan 30-35%, infeksi 20-25% dan gestasis 15-17%.(7)

Namun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja muncul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Kematian ibu juga disebabkan komplikasi aborsi sering tidak muncul dalam laporan kematian tetapi dilporkn sebagai perdarahan atau sepsis. Hal ini terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontroversial di masyarakat. Satu pihak aborsi dianggap ilegal dan dilarang oleh agama sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi di masyarakat, selain denagan mudahnya didapatkan jamu dan obat-obatan peluntur serta dukun pijat untuk mereka yang terlambat datang bulan.(8)

Masalah aborsi bukanlah yang semakin intens, searah dengan perkembangan teknologi yang memudahkan pelaksana aborsi dengan resiko kematian ibu yang semakin kecil.(9)


SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMBERIAN VIT. K1 DAN SALEP MATA TETRASIKLIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN SEJAHTERA SUNYARAGI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembangunan kesehatan menuju "Indonesia Sehat 2010" mengisyaratkan bahwa seluruh pembangunan kesehatan ditujukan kepada upaya menyehatkan bangsa. Indikator keberhasilan penyehatan bangsa antara lain adalah angka mortalitas dan morbiditas, angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir, terlihat adanya penurunan angka mortalitas dan morbiditas neonatal secara bermakna di seluruh dunia, namun penurunan tersebut lebih terlihat nyata di negara-negara maju dibanding di negara sedang berkembang. (1)

1

Indonesia sebagai negara sedang berkembang, mempunyai angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025), sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K1. Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka tersebut dapat turun menjadi 10:100.000 kelahiran hidup dengan pemberian profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir. (2)

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

trims..

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMBERIAN VIT. K1 DAN SALEP MATA TETRASIKLIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN SEJAHTERA SUNYARAGI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembangunan kesehatan menuju "Indonesia Sehat 2010" mengisyaratkan bahwa seluruh pembangunan kesehatan ditujukan kepada upaya menyehatkan bangsa. Indikator keberhasilan penyehatan bangsa antara lain adalah angka mortalitas dan morbiditas, angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir, terlihat adanya penurunan angka mortalitas dan morbiditas neonatal secara bermakna di seluruh dunia, namun penurunan tersebut lebih terlihat nyata di negara-negara maju dibanding di negara sedang berkembang. (1)

1

Indonesia sebagai negara sedang berkembang, mempunyai angka kematian bayi (AKB) 41,4 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan menjadi 18 per 1.000 kelahiran hidup (tahun 2025), sehingga perlu upaya yang keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB adalah dengan mencegah terjadinya perdarahan otak pada bayi baru lahir sebagai akibat kekurangan vitamin K1. Di beberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat defisiensi vitamin K (PDVK) berkisar 1:1.200 sampai 1:1.400 kelahiran hidup (Thailand). Angka tersebut dapat turun menjadi 10:100.000 kelahiran hidup dengan pemberian profilaksis vitamin K1 pada bayi baru lahir. (2)

SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI AJA..

sorry mamen.. klo yang ini harus bayar buat dapet passwordnya..

klo berminat bisa berpesan via facebook ane..

trims..

Senin, 20 Juni 2011